Kamis, 30 November 2017

Arsip Foto Netherlands Indies Government Information Service (NIGIS) 1942-1947



Arsip Foto Nigis ini merupakan koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia. Saat ini arsip NIGIS dapat diakses di ruang baca ANRI Jakarta. Berikut ini adalah sejarah lembaga dan tata kelola arsip NIGIS di ANRI.   
I.  PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memiliki kewajiban menyediakan akses arsip statis yang seluas-luasnya kepada masyarakat. Salah satu upaya penyediaan akses arsip statis dilakukan melalui kegiatan pengolahan arsip statis yang tercipta pada masa kolonial maupun masa kemerdekaan yang menghasilkan sarana bantu penemuan kembali arsip statis (finding aids). Salah satu khazanah arsip statis yang tersimpan di ANRI adalah arsip Netherlands Indies Government Service (NIGIS). NIGIS merupakan dinas informasi Pemerintah Hindia Belanda yang dibentuk untuk penyediaan informasi dan propaganda bagi Pemerintah Belanda dan Sekutu dalam  menghadapi perang pasifik dengan Jepang. Khazanah arsip NIGIS yang tersimpan di ANRI berupa arsip fotografi hasil peliputan dan dokumentasi para staf  dan responden NIGIS di berbagai wilayah baik Asia, Pasifik maupun Eropa, Afrika dan Amerika. Informasi yang terkandung dalam arsip foto ini adalah dokumentasi segala peristiwa, keadaan, situasi, dan kondisi yang terjadi di berbagai wilayah yang berhubungan dengan keperluan informasi untuk pemenangan perang dan untuk propaganda dengan tujuan menarik dukungan khalayak luas atas segala usaha yang dilakukan sekutu dan pemerintah Hindia Belanda. Banyak foto dan dokumentasi ini publikasikan dalam berbagai bentuk alat publikasi seperti booklet, buku, artikel di majalah, selebaran, dan pamflet yang terbit pada masa itu.
ANRI telah membuat daftar inventaris khazanah arsip NIGIS untuk wilayah Netherlands New Guinea (sekarang Papua), Bali, dan Australia, namun untuk arsip NIGIS wilayah seperti Amerika, Eropa, negara-negara Asia dan Pasifik seperti Filipina, dan Afrika belum ada inventarisnya. Berdasarkan pada urgensi ini, maka Direktorat Pengolahan Arsip merasa perlu untuk mengolah arsip NIGIS wilayah Amerika, Eropa, Asia-Pasifik dan Afrika dengan output berupa Inventaris Arsip Netherlands Indies Government Service (NIGIS) Wilayah Amerika, Asia-Pasifik, Eropa dan Afrika.
B.           Sejarah Netherland Indies Government Information Service (NIGIS) Periode 1942-1947
1.      Struktur Organisasi NIGIS dan Kedudukan NIGIS dalam Pemerintah Kolonial
Ketika pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati Subang pada tanggal 9 Maret 1942[1], terjadi perubahan suasana politik di Hindia Belanda. Jepang menginvasi Hindia Belanda (sekarang Indonesia), sementara itu pemerintah kolonial Hindia Belanda mendirikan pemerintahan darurat di Australia. Walaupun pada saat itu Belanda telah menyerah tanpa syarat, namun mereka masih ingin merebut kembali Hindia Belanda dari tangan Jepang. Sehingga, mereka mengumpulkan seluruh informasi dan memata-matai gerak-gerik Jepang dan aktivitas masyarakat di Hindia Belanda. Agar dapat mempermudah proses pengumpulan dan penyebaran informasi tersebut, maka digagaslah pembentukan sebuah dinas rahasia yang bertugas mengumpulkan informasi dan penerangan dengan nama Netherlands Indies Government Information Service (NIGIS). Dinas ini didirikan atas gagasan J. Spoor dan H.V. Quispel pada bulan April 1942 dan berkantor di Lantai 10, Temple Court Building di 422 Collins Street, Melbourne, Ibu Kota Negara Bagian Victoria, Australia.[2] Dalam pelaksanaan tugasnya, NIGIS berafiliasi dengan Dinas Intelijen Angkatan Bersenjata Hindia Belanda (NEFIS) dan Pemerintah Sipil Hindia Belanda (NICA).  Pada awalnya, Conrad Helfrich, komandan pasukan Belanda di Hindia Belanda, berupaya agar NIGIS bergabung dengan NEFIS, yang menjadi tanggung jawabnya.[3] Upaya Helfrich ditolak oleh Hubertus van mook, pelaksana tugas Gubernur Hindia Belanda pada waktu itu, yang berharap agar NIGIS mempertahankan status sipilnya dan tidak bertugas untuk hal-hal yang berhubungan dengan militer.[4] Pada Bulan Juli 1944, kantor NIGIS dipindahkan ke Wacol, Brisbane dan menempati bekas kamp Tentara Amerika Serikat (Camp Columbia), bersamaan dengan keputusan Ratu Belanda yang menetapkan pembentukan pemerintahan di pengasingan. Pemindahan  lokasi ini sejalan dengan afiliasi tugas NIGIS pada waktu itu yaitu melakukan koordinasi secara intens dengan instansi NEFIS dan NICA, yang juga berkantor di Wacol.
Selama menjalankan tugas dan fungsinya, organisasi NIGIS pernah dipimpin oleh H.V Quispel, seorang ahli bidang informasi dan propaganda yang sebelumnya menjabat sebagai juru bicara angkatan laut Kerajaan Belanda pada periode 1942-1944. Kemudian posisinya digantikan oleh Charles van der Plas pada tahun 1944 dari NICA.[5] Dalam struktur organisasi NIGIS, mereka menjabat sebagai Deputi Penanggung Jawab (Deputy Officer in Charge) NIGIS. Deputi Penanggung Jawab ini dibantu oleh para staf dari unit kerja OIC Film dan Photo dibawah pimpinan Fred Daniel. Selain berkoordinasi dengan 70 staf dari dalam struktur organisasi NIGIS, unit ini juga berafiliasi dengan perusahaan Australia  yang bernama Southern Seas Productions dalam memproduksi film dan publikasi lainnya. Fred Daniel sebagai kepala Unit Kerja OIC Film dan Foto dibantu oleh beberapa staf, termasuk di antara mereka adalah anak Fred Daniel yang bernama John Daniel.



Struktur Organisasi Netherlands Indies Government Service[6] 
(dapat dilihat di ruang baca ANRI atau hubungi email saya)


           

2.      Tugas dan Produk NIGIS
Tugas utama NIGIS adalah menyediakan informasi, dan berbagai publikasi penting, untuk keperluan militer sekutu dan pemerintah Hindia Belanda, dan menjalankan fungsi propaganda melalui berbagai saluran informasi terutama melalui siaran radio, majalah, dan terbitan buku. Siaran radio merupakan salah satu tugas utama NIGIS dalam usaha propaganda dan pemantauan laporan di wilayah Indonesia yang diduduki oleh Jepang. Siaran radio NIGIS  menyiarkan berita/pesan “Messages of Hope” berbahasa Inggris kepada penduduk yang hidup di dalam wilayah yang dikuasai Jepang,  untuk memantau laporan radio dari Hindia Belanda selama pendudukan Jepang dan penyebaran informasi untuk pihak sekutu dan Belanda.[7] Selain siaran radio, NIGIS di bawah koordinasi unit OIC Film dan Foto juga  melaksanakan peliputan dan pendokumentasian mengenai segala aktifitas yang dilakukan oleh tentara Sekutu, tentara kerajaan Belanda, masyarakat Indonesia, para petinggi pemerintahan serta keluarga kerajaan Belanda.
Produk dokumentasi dan peliputan yang dihasilkan oleh unit kerja OIC Film dan Foto adalah film dan fotografi. Salah satu film yang dibuat oleh NIGIS di  Australia adalah “The Indies are calling!.” [8]Film ini dibuat untuk menarik para relawan untuk memerangi Jepang dan juga untuk menunjukkan daerah-daerah yang telah dibebaskan dari penjajahan Jepang. Film ini dibuat berdasarkan arahan dari Kementerian Daerah Jajahan (Ministry of Colonies) yang waktu itu berkantor di London. Selain film, unit ini juga membuat foto peliputan dan dokumentasi untuk tujuan penyediaan informasi dan propaganda. Foto-foto ini merupakan hasil peliputan langsung dan dokumentasi dari para wartawan dan koresponden NIGIS atau hasil reproduksi dari foto yang telah ada. Wartawan NIGIS melaksanakan peliputan berbagai aktivitas, terutama yang terkait dengan kegiatan militer, seperti peliputan operasi militer, latihan perang, pembebasan Tawanan Perang (P.O.W) sampai pada pernyataan Jepang menyerah, juga meliput kegiatan-kegiatan lainnya seperti pendidikan untuk para pegawai NICA dan tentara kerajaan Belanda.
Selain foto dan film, NIGIS juga mempublikasikan surat kabar, jurnal, serta majalah kepada khalayak luas mengenai segala hal yang berhubungan dengan Perang Dunia ke-2. Tak hanya perang dengan Jepang, melainkan juga dengan Jerman, dan Italia. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, NIGIS berada di bawah koordinasi NIB (Netherlands Intelligent Bureau) yaitu lembaga intelijen Kerajaan Belanda yang berbasis di London.

3.      Periode Perang Pasifik (1942-1945)
Ketika pertama kali didirikan yaitu pada tahun 1942, NIGIS telah menerbitkan sebuah surat kabar berbahasa Indonesia bernama Penjoeloeh (berarti "Obor"). Surat kabar ini ditulis dan diterjemahkan oleh para mantan tahanan Indonesia di kamp penjara Boven-Digoel.[9] Selain itu juga, NIGIS menerbitkan sebuah jurnal berbahasa Belanda yang bernama Oranje. Untuk keperluan publikasi, NIGIS juga mempekerjakan  koresponden khusus untuk menulis artikel yang dimuat oleh pers, yang banyak di antaranya diterbitkan dalam berbagai surat kabar di Australia.
Koresponden seperti Wolfe Preger untuk The Cairns Post menulis kisah tentang keberanian Belanda dan kekejian Jepang serta menjaga agar pembaca Australia mengetahui kejadian tak hanya di Asia dan Pasifik tetapi juga di wilayah Eropa, Amerika, bahkan Afrika.[10] Peliputan yang disampaikan antara lain, aksi sabotase gerakan bawah tanah Belanda melawan pendudukan Nazi, pembangunan kembali infrastruktur di Belanda yang telah hancur akibat kekerasan Nazi, dan hal lain yang berhubungan dengan keganasan perang Dunia ke-2 di berbagai negara di belahan dunia Eropa, Amerika, Asia-Pasifik, dan Afrika.

4.      Periode Setelah Perang Pasifik (1945-1947)
Setelah berakhirnya perang dan menyerahnya Jepang, pada tahun 1945-1947 NIGIS mengalihkan perhatiannya untuk memaksakan kedaulatan Belanda atas Indonesia merdeka yang baru diproklamasikan selama Revolusi Nasional Indonesia. Selama periode ini NIGIS dan instansi mitranya mengklaim bahwa Belanda mendukung kemerdekaan Indonesia, namun mengangkat tema tersebut di Australia dengan topik bahasan “Republik Indonesia adalah sebuah upaya kolaborasi pemerintahan yang disponsori oleh Jepang.” Ketika serikat pekerja maritim Australia memblokade armada pelayaran Belanda di Australia dalam apa yang disebutnya "Armada Hitam” karena dituduh membantu upaya Belanda untuk menjajah kembali Republik Indonesia yang telah merdeka, NIGIS memproduksi foto-foto dokumentasi dan membagikan pamflet yang mengklaim bahwa pasokan ke Indonesia bersifat kemanusiaan, dan bukan peralatan dan personel militer yang dimaksudkan untuk menekan gerakan kemerdekaan.[11]
Untuk lebih meyakinkan publik, pada tahun 1945, unit Film dan Foto NIGIS bekerja sama dengan Joris Ivens, seorang ahli pembuat film dokumenter Belanda yang juga menjabat sebagai Film Commissioner di NIGIS untuk membuat film dokumenter tentang “kemerdekaan” Indonesia dalam perspektif Belanda. Namun Joris Ivens menolak proyek tersebut dan memilih mengundurkan diri dari NIGIS. Kemudian Joris Evans dan cameraman yang bernama Michele secara sembunyi-sembunyi membuat film dokumenter dengan judul “Indonesian Calling” yang bertujuan untuk mendukung kemerdekaan Republik Indonesia.[12] Film ini mendapatkan reaksi keras dari Pemerintah Belanda dan juga Jenderal McArthur, komandan tertinggi Sekutu. NIGIS dianggap sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pembuatan film ini karena berdasarkan laporan keuangan lembaga, diketahui bahwa kedua orang ini menggunakan anggaran NIGIS untuk pembiayaan pembuatan film tersebut. Akhirnya, pada tahun 1947, aktivitas organisasi NIGIS secara resmi dihentikan. Sebagai gantinya pemerintah kolonial Belanda mendirikan Regerings Voorlichtings Dienst (RVD) di Batavia pada tahun 1947. Namun, sebagian peralatan dan pegawai RVD ini adalah bekas peralatan dan mantan pegawai NIGIS.[13]
C.    Sejarah Arsip
1.      Sistem Penataan dan Pengolahan Arsip
Arsip yang diciptakan oleh NIGIS meliputi foto, film, majalah, dokumentasi, buletin, selebaran, dan publikasi lainnya yang tersebar di berbagai lembaga di beberapa negara seperti Belanda, Australia, dan Indonesia. Dari keseluruhan arsip NIGIS yang diciptakan, arsip foto merupakan khazanah yang paling banyak ditemukan, seperti di National Archives of Netherlands, terdapat banyak foto hasil laporan intelijen kerja sama antara NIGIS dan NEFIS ketika Jepang menginvasi Indonesia. Sementara itu, di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda, banyak terdapat kumpulan dokumentasi surat kabar berbahasa Indonesia “Penjoeloeh” dan jurnal berbahasa Belanda yang bernama “Oranje”. Di Indonesia, khazanah arsip NIGIS terdiri atas arsip foto yang didominasi oleh arsip peliputan dan dokumentasi dari berbagai wilayah untuk mendukung perang Pasifik periode 1942-1945. Khusus untuk khazanah arsip NIGIS dalam inventaris ini merupakan hasil liputan langsung para wartawan NIGIS dan koresponden lepas NIGIS dalam rangka penyebaran informasi dan propaganda Perang Dunia ke-2 di wilayah Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia Pasifik.
Beberapa peristiwa penting yang terekam dalam arsip foto NIGIS ini antara lain: Penyerahan diri tanpa syarat Jepang kepada Sekutu, kegiatan industri, kesenian, kamp pemulihan tawanan Jepang, perlawanan terhadap kekerasan Nazi di Eropa, pertanian, kebudayaan, kesehatan, kemasyarakatan, politik, keamanan, kamp pelatihan militer, pembebasan tawanan perang, aktivitas pasukan Belanda dan sekutu selama Perang Pasifik dan pasca Perang Pasifik, dan lain sebagainya.
Sistem penataan arsip foto NIGIS di lembaga penciptanya disusun berdasarkan nomor negatif yang terdapat di halaman belakang lembar foto. Arsip foto ini diurutkan sesuai dengan kurun waktu penciptaan arsip secara kronologis. Ketika diserahkan ke ANRI, arsip foto NIGIS tersebut telah bercampur  dengan arsip foto milik RVD, dan Kementerian Penerangan. Sehingga arsip ini harus disusun kembali berdasarkan susunan aslinya, yaitu berdasarkan nomor negatif. Penataan yang dilakukan oleh ANRI pertama-tama adalah dengan membagi berdasarkan wilayah tempat pengambilan gambar, kemudian disusun berdasarkan nomor negatif dan kronologis penciptaan arsipnya.
Arsip foto NIGIS yang diserahkan ke ANRI berupa foto positif, berwarna hitam-putih kondisi fisik arsipnya sebagian besar baik dan hanya sebagian kecil arsip foto NIGIS dalam kondisi rusak/sobek. Sebagian besar arsip foto ini memiliki identitas asli di bagian belakang foto yang dibuat oleh NIGIS antara lain tentang organisasi pencipta (stempel), perihal, nomor negatif, nomor print, dan nama fotografer. Arsip foto yang diolah dalam inventaris ini rata-rata berukuran 5R, selain itu juga terdapat beberapa foto berukuran 6 R, 4R dan 3R (ukuran foto selain 5R dicantumkan dalam kolom keterangan).Foto-foto koleksi arsip NIGIS sebagian besar merupakan hasil peliputan langsung, dan sebagian kecil adalah kiriman liputan responden NIGIS. Untuk foto hasil peliputan langsung umumnya ditandai dengan pencantuman nama fotografer, sedangkan foto kiriman ditandai dengan pencantuman identitas sumber informasi pada pojok kiri atas atau identitas lain berupa stempel.
2.      Riwayat Pengolahan Arsip
        Awal mula khasanah arsip NIGIS disimpan di ANRI dimulai ketika pada era Orde Baru, yaitu tepatnya pada saat beberapa kementerian berubah menjadi departemen, termasuk Kementerian Penerangan berubah nama menjadi Departemen Penerangan (Deppen). Pada 1981, Departemen Penerangan RI melalui Direktorat Penerangan Rakyat menyerahkan arsip foto kepada ANRI yang di dalamnya terdapat arsip foto NIGIS kurun waktu 1930–1947. Arsip foto NIGIS diserahkan ke ANRI bersama dengan koleksi arsip foto lainya termasuk arsip foto milik RVD dan Kementerian Penerangan dengan tidak disertai berkas administrasi seperti Jadwal Retensi Arsip (JRA) dan daftar Arsip NIGIS. Semua arsip telah ditempatkan dalam amplop dan hanya sebagian kecil yang tidak ditempatkan dalam amplop. Hampir seluruh arsip foto mempunyai kondisi arsip baik hingga rusak sedang. Arsip yang rusak sedang umumnya dalam kondisi robek atau gambar buram yang disebabkan oleh serangan serangga dan zat kimia. Beberapa arsip foto juga tidak memiliki naskah deskripsi asli. Dalam proses deskripsi arsip, tim mengusahakan mencari petunjuk dalam mendapatkan informasi pada arsip.
                 Arsip foto NIGIS telah dilakukan pengolahan sebelumnya oleh beberapa arsiparis ANRI pada 1990-2000 untuk beberapa khazanah wilayah Kalimantan, Maluku, dan Batavia dengan produk finding aids adalah daftar arsip. Sedangkan wilayah Bali, Netherlands New Guinea, dan Australia telah diolah dan disusun inventaris arsipnya. Untuk wilayah Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia-Pasifik dilakukan pengolahan arsip pada tahun 2017.

D.    Teknis Penyusunan Inventaris Arsip

1.      Teknis Pengaturan Arsip

Arsip foto koleksi NIGIS merupakan arsip yang berbahasa Inggris, dan sebagian kecil berbahasa Belanda dengan mayoritas memiliki kondisi yang baik. Untuk lebih memberikan kemudahan akses kepada pengguna di Indonesia, berdasarkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Sarana Bantu Penemuan Kembali Arsip Statis, Subdit Pengolahan III ANRI melakukan penerjemahan deskripsi arsip foto khazanah NIGIS dan menyusun inventaris arsip foto NIGIS ini dalam bahasa Indonesia. Penerjemahan deskripsi foto dilakukan tanpa mengubah beberapa kata baku yang secara harafiah tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, seperti nama tempat, “South Holland, North Holland, dan gelar kebangsawanan seperti, “Prince”, “Princess”.
Sebagian besar dari khazanah foto dan film NIGIS yang tersimpan di ANRI sudah diolah dan disajikan di ruang layanan arsip. Untuk tahun anggaran 2017, arsip foto yang diolah adalah wilayah-wilayah Eropa, Asia-Pasifik, Amerika, dan Afrika dengan jumlah sebanyak 2584 lembar foto. Kurun waktu penciptaan arsip foto mulai yang tertua hingga yang termuda adalah dari tahun 1942 hingga 1947 dengan jumlah foto dan wilayah liputannya, sebagai berikut : Eropa (1223 lembar), Asia-Pasifik (1180 lembar), Amerika (172 lembar) dan Afrika (9 lembar).
        Proses pendeskripsian setiap lembar foto yang dilakukan oleh tim adalah mengidentifikasi beberapa kode yang terdapat dalam foto. Kemudian kode ini dijadikan sebagai petunjuk untuk pengelompokkan jenis informasi, sebagai contoh untuk foto-foto kiriman dari wilayah Eropa atau Belanda seperti pemandangan alam, transportasi, bangunan ditandai dengan kode E1 pada kolom nomor cetak (PRINT No.) dan terdapat kode lainnya yang menunjukan kesamaan jenis informasinya. Dengan demikian, kode pada nomor cetak dapat membantu mempercepat penetapan kelompok informasi. Secara umum, pencantuman judul foto pada deskripsi di balik foto jauh lebih mempermudah dalam mengelompokan kegiatan juga mempermudah dalam  pengelompokan wilayah. 
        Penyusunan Inventaris Arsip Foto NIGIS: Wilayah Eropa, Asia-Pasifik, Amerika dan Afrika Tahun 1942 – 1947 dilakukan oleh arsiparis Sub Direktorat Pengolahan Arsip III, Direktorat Pengolahan ANRI. Periode yang tercantum di dalam inventaris NIGIS ini meliputi latar belakang sebelum dibentuknya organisasi ini sampai pada masa peralihan menjelang organisasi ini berganti nama dan diambil alih oleh RVD. Pengolahan arsip ini dilakukan dengan berpedoman pada prinsip asal-usul (provenance) dan aturan asli (original order) serta pedoman deskripsi yang sesuai dengan kaidah deskripsi arsip foto. Dari hasil penelusuran informasi ditetapkan terlebih dahulu wilayah, kemudian seri arsip yang dikelompokkan menjadi empat fungsi, yakni Politik dan Pemerintahan, Kegiatan Militer, Ekonomi serta Sosial dan Budaya. Peliputan yang tercakup ke dalam Fungsi Politik dan Pemerintahan adalah hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas kenegaraan, pemerintahan, politik, keorganisasian pemerintah di luar militer, tugas fungsi organisasi pemerintah di luar militer, tokoh-tokoh negara/politik, pegawai pemerintah, dan kegiatan-kegiatan informal kerajaan beserta keluarganya. Peliputan yang tercakup ke dalam Fungsi Militer adalah hal-hal yang berkaitan dengan kemiliteran termasuk penggunaan sarana dan prasarana militer, latihan perang, personil militer, dan informasi lainnya yang terkait masalah kemiliteran. Adapun peliputan yang termasuk ke dalam Fungsi Ekonomi adalah hal-hal yang berkaitan dengan pedagangan, perindustrian dan pertanian. Arsip foto peliputan yang tercakup ke dalam Fungsi Sosial dan Budaya adalah hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan di luar pendidikan militer, kebudayaan, kesenian, kondisi geografis, kondisi sosial, dan informasi lainnya yang tidak termasuk ke dalam masalah Politik, Pemerintahan, Militer dan Ekonomi.       
Skema pengaturan arsip foto NIGIS: Seri Wilayah Eropa, Asia-Pasifik, Amerika dan Afrika dalam kurun waktu 1942 – 1947 adalah  sebagai berikut:
Fonds
:
Merupakan pencipta arsip dalam hal ini adalah NIGIS
Series              
:
Adalah fungsi organisasi Unit Film dan Foto NIGIS yaitu melakukan peliputan politik dan pemerintahan, militer, sosial budaya dan    ekonomi.
Sub Series
:
Kurun waktu penciptaan arsip foto yang terdiri dari tahun, bulan, tanggal
File
:
Judul Kegiatan/Peristiwa yang tergambar dalam foto, seperti: kegiatan politik, pemerintahan, kenegaraan, diplomasi, publikasi, pendidikan, Penganugrahan tanda jasa dan kehormatan, dokumentasi, personalia, sarana dan prasaran, keorganisasian NIGIS, pelatihan militer, pembebasan tawanan perang, pemulihan tawanan perang, pembebasan Filipina, pendudukan Jepang, pernyataan penyerahan Jepang, kekalahan Jepang, dan Operasi Borneo
Item
       :
Keterangan gambar atau isi informasi yang terdiri dari deskripsi arsip foto

Pengolahan arsip ini dilakukan dengan mengacu  pada prosedur kerja yang terdapat pada Peraturan Kepala Arsip Nasional RI  Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Sarana Temu Balik Arsip Statis. Beberapa tahapan, yakni Identifikasi Arsip, Penyusunan  Rencana Teknis, Penelusuran Data dan Referensi, Penyusunan Skema Sementara, Rekonstruksi Arsip, Penerjemahan dan Deskripsi Arsip dan Entri Data, Penyusunan Skema Definitif, Pengolahan Informasi dan Fisik Arsip, Penomoran Definitif, Pemberian label, Penyusunan Draft Inventaris, Penilaian dan Uji Petik (verification), Perbaikan, Pengesahan Inventaris (validation), dan Distribusi Inventaris.

2.      Tim Penyusun Inventaris Arsip
Penyusunan Inventaris Arsip Foto NIGIS: Seri Wilayah Eropa, Asia-Pasifik, Amerika dan Afrika 1942 - 1947 dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah No.KN.03/1175/2017. Penyusunan Inventaris arsip ini dikerjakan dalam waktu 1 (satu) tahun anggaran dengan Tim penyusun yaitu Drs. Azmi, MSi (Penanggung Jawab Kegiatan), Dra. Kris Hapsari, M.Hum (Penanggung Jawab Teknis), Bambang Barlian (Koordinator), Zulaika Astuti (Sekretaris), Budi Setyanta (Anggota), Erlina Widyanti (Anggota), Dian Ardiani Ridwan, (Anggota), Bertha Jayanti (Anggota), Bayu Tanoyo (Anggota) dan Afrizal (Anggota).

E.  Petunjuk Penggunaan Inventaris Arsip Foto NIGIS
1.      Ketentuan Akses
                        Pengolahan arsip foto NIGIS dalam inventaris ini dilakukan berdasarkan pada fungsi organisasi dan kurun waktu penciptaan arsip. Penyusunan informasi dilakukan dengan cara mengelompokkan informasi berdasarkan kesamaan kegiatan atau peristiwa. Hal itu dilakukan guna mempermudah merangkai peristiwa dan pengguna dapat melakukan pencarian foto dengan melihat keterkaitan antara foto dengan fungsi organisasi NIGIS melalui daftar isi yang telah disusun secara komprehensif dalam hal pengelompokkan informasinya. Setelah itu, pengguna dapat mencari foto berdasarkan tahun, bulan, dan tanggal penciptaan arsip foto kemudian dapat mencari  kejadian atau peristiwa yang berkaitan dengan topik yang dimaksud pengguna. Selanjutnya, pengguna dapat mencari foto yang sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dengan melihat kolom uraian informasi.
                        Inventaris arsip ini juga dilengkapi dengan Indeks. Indeks dapat digunakan untuk mencari nama orang atau nama tokoh dan nama tempat (dapat dilihat di bagian lampiran inventaris arsip). Selain indeks, pengguna juga dapat memanfaatkan daftar singkatan untuk mengetahui pengertian-pengertian maupun singkatan atau akronim yang terdapat dalam deskripsi foto.

Pemesanan Arsip Foto NIGIS: Seri Wilayah Eropa, Asia-Pasifik, Amerika dan Afrika 1942 – 1947 ini dapat dilakukan di Ruang Layanan Arsip, dengan mengisi formulir permintaan arsip. Dalam formulir ini, pengguna mengisi identitas diri, menyertakan nomor, dan judul inventaris arsip serta nomor urut arsip foto yang hendak dipesan (contoh pengisian formulir terlampir).

Arsip merupakan sumber informasi primer. Sebuah karya ilmiah yang menggunakan arsip foto dalam inventaris ini, harus mencantumkan data foto dengan versi yang lengkap (paling tidak satu kali). Kutipan dapat juga menggunakan versi singkat dengan menyebutkan judul inventaris dan nomor arsip (lihat contoh di bawah).
           
Contoh Kutipan:
     Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Arsip Foto NIGIS: Seri Wilayah Eropa, Asia-Pasifik, Amerika dan Afrika 1942 – 1947,  Nomor Inventaris …….., Nomor Arsip ……..
     Atau
     ANRI, Arsip Foto NIGIS: Seri Wilayah Eropa, Asia-Pasifik, Amerika dan Afrika 1942 – 1947, Nomor Inventaris …….., Nomor Arsip …

2. Diagram Alur Penelusuran Arsip Foto
Netherlands Indies Government Information Services (NIGIS):
Seri Wilayah Eropa, Asia-Pasifik, Amerika dan Afrika 1942 – 1947
FINDING AID
ACUAN
SARANA BANTU
HASIL PENEMUAN
1
2
3
4
INVENTARIS ARSIP FOTO NIGIS
 
1.   NAMA TOKOH
2.   NAMA TEMPAT
 

PERISTIWA

 
INDEKS:
1.   INDEKS NAMA
2.   INDEKS TEMPAT

 

URAIAN INFORMASI

 

NO. DEFINITIF             NO.NEGATIF FOTO
NIGIS 1942 – 1947 (Item)
 

NO. DEFINITIF             NO.NEGATIF FOTO
NIGIS 1942 – 1947 (Item)
 
                


3.      Ketentuan Reproduksi
Duplikasi atau penggandaan dapat dilakukan sesuai prosedur layanan di Ruang Baca ANRI.Teknis dan biaya duplikasi atau penggandaan dapat dikonsultasikan secara langsung dengan petugas di Ruang Baca.




[2] Camp Columbia (Dutch Forces 1944-45) , Queensland WWII Historic Places, Queensland Government.
[3] Peter Dennis, Troubled Days of Peace: Mountbatten and South East Asia Command, 1945–46. Manchester: Manchester University Press, 1987: 76.
[4] Peter Denis, Troubled Days of Peace: Mountbatten and South East Asia Command, 1945–46, Manchester: Manchester University Press, 1987: 76.
[5] The Sydney Morning Herald, NSW: National Library of Australia). 21 January 1944:4.
[6] Sumber: koleksi arsip foto NIGIS.
[7]Errol  Hodge,  Radio wars: truth, propaganda and the struggle for Radio Australia. Cambridge: Cambridge Univ. Press, 1995: 160
[8]Jafrin Rezwana, “Swimming Against the Tide: History of Dutch Propaganda Film about Indonesia and the Revolutionary Role of Joris Ivens”, Master’s Thesis, Leiden: University of Leiden, 2017: 31
[9] Rudolf, Mrázek,  Sjahrir : politics and exile in Indonesia. Ithaca, NY: Southeast Asia Program, Cornell Univ, 1994:240
[10] “The Odyssey of Three Hollanders”, The Cairns Post, (Qld.: National Library of Australia). 17 July 1943. p. 4.
[11] Ravindra Varma,  Australia And South Asia: The Crystallisation of A Relationship. New Delhi: Abhinav Publications, 2003:77.
[12] Jafrin Rezwana, “Swimming Against the Tide: History of Dutch Propaganda Film about Indonesia and the Revolutionary Role of Joris Ivens”, Master’s Thesis, Leiden: University of Leiden, 2017: 46
[13] “Hoe men oorlog vierde in Autralie”in Het Nieuwsblad voor Sumatra, January 5th 1950.