Terjemahan Makalah Pertemuan International Council on Archives (ICA)
Reformasi
Identitas dan Kompetensi Arsiparis di Era Perubahan
Fang Ming
Arsiparis
Peneliti dan Deputi Direktur Pusat Pendidikan Arsiparis, Arsip Administrasi Negara
Republik Rakyat Tiongkok
(the State
Archives Administration of the People’s Republic of China)
Abstrak
Di era
perubahan iklim yang menuntut banyak perubahan dan tantangan, arsiparis
hendaknya berupaya menemukan gagasan baru, mengembangkan kompetensi baru dan
memberikan tampilan baru sehingga dapat berkontribusi lebih banyak.
- Reformasi Multi Identitas Arsiparis
Makalah ini akan membahas tentang:
peranan arsiparis sebagai penjaga sejarah dan pelindung masa depan; keahlian
arsiparis menggunakan metode tradisional dan teknologi baru; arsiparis sebagai manajer
pengelola sumber-sumber sejarah dan informasi yang terkandung dalam media baru;
arsiparis sebagai praktisi dan penasehat profesional yang menduduki posisi
khusus; arsiparis sebagai pahlawan di belakang layar sekaligus juga sebagai
ahli hubungan masyarakat…
- Persyaratan Baru dalam rangka peningkatan kompetensi profesional
(1) “6 poin” yang terdiri dari
sejarah organisasi, kepemimpinan, tokoh kunci dan kejadian penting; struktur
dan kelembagaan organisasi; fungsi utama lembaga; tipe, jumlah dan lokasi
khasanah arsip; kondisi serah terima arsip dan permintaan akses;
hukum,peraturan, aturan dan standar yang berhubungan dengan manajemen arsip
statis dan dinamis dan administrasi arsip statis.
(2)Menjadi seorang yang ahli dalam
membaca dan menulis.
(3)Memperkenalkan dan
mengaplikasikan teknologi dan media baru.
(4)Komunikasi dan promosi public
secara luas.
(5)Konsultasi.
- Cara-Cara untuk meningkatkan kualitas
(1)Perubahan dan penyesuaian melalui
pendidikan kearsipan formal;
(2)Perubahan situasi melalui praktek
kerja lapangan di bidang kearsipan;
(3)terus melaksanakan pendidkan
kearsipan yang dirancang untuk meningkatkan kearsipan secara keseluruhan;
(4)Mengembangkan dan meningkatkan
semua kegiatan kearsipan tanpa batas;
(5)Memberikan kontribusi secara
profesional kepada lembaga, bisnis, dan masyarakat.
I. Hambatan dan tantangan baru
(I) Bagi para arsiparis, berikut ini
adalah hambatan dan tantangan baru yang mereka hadapi:
(1) Penggunaan aplikasi teknologi
elektronik dan internet secara besar-besaran;
(2) Penggunaan teknologi dan alat
baru;
(3) Ledakan informasi secara
besar-besaran;
(4) Ruang penyimpanan atau SDM yang
tidak memadai;
(5) melonjaknya permintaan arsip;
(6) Meningkatnya kepedulian sosial
tehadap arsip;
(7) Tingkat kemampuan atau
pengetahuan arsiparis yang kurang memadai;
(8) Harus terus menerus meningkakan
kualitas konsteks dan topik;
(9) Berkembangnya teknologi
internet, Cloud Computing dan Sensor Teknologi.
Komunitas
masyarakat telah memasuki era informasi. Beberapa di antaranya percaya kita
telah memasuki era “digital” dan era “tanpa kertas”, dan digantikan dengan era
“elektronik” dan era “internet”, yang sebenarnya belum sepenuhnya terjadi
di banyak tempat. Faktanya, masih banyak
yang menggunakan metode tradisional dan juga teknologi terbaru, penggunaan
keduanya ini disebut juga “era kombinasi”.
Di
satu sisi kita masih memiliki banyak arsip tradisional di tempat penyimpanan
arsip, dan kita harus menjaga dan melestarikannya sedangkan di pihak lain, saat
ini arsip elektronik dalam berbagai bentuk diciptakan dalam jumlah yang sangat besar.
Sedangkan,untuk
tujuan keamanan dan kenyamanan, kita harus menggandakan arsip-arsip tersebut
dengan berbagai alat dan di lokasi berbeda-beda. Selama kita masih berada di
“era kombinasi”, pengakuan identitas dan kemampuan arsiparis harus menyesuaikan
dengan keadaan yang seperti ini.
(II) Cara Kita Menjawab dan
Menghadapi Tantangan
(1)Berdasarkan sudut pandang sejarah perkembangan manusia, evolusi
alat perekam bahasa tulisan berkembang lebih lambat dan tidak terjadi secara
tiba-tiba. Oleh karena itu, jangan khawatir
jika suatu pagi kita akan bangun dengan melihat semua yang kita kenal
menghilang dan kita tidak mengerti apapun yang ada di sekeliling kita. Dan juga
jangan panik dan tergesa-gesa mengambil langkah. Kita harus tetap tenang dan
berhati-hati, dan tetap melakukan tugas kearsipan dengan sebaik-baiknya.
(2)“Kantor tanpa
kertas (paperless office)”, “e-filing”-sistem filling melalui internet dan “e-inquiry”-
sistem permintaan melalui internet sangat memudahkan kita, namun hanya terbatas
untuk memproduksi, diseminasi (penyebarluasan), dan pemanfaatan arsip dan
informasi. Bagi kita sebagai arsiparis, hal yang kita pedulikan adalah
keaslian, autentisitas, daya tahan, keamanan dan kenyamanan arsip dan informasi
yang terkandung di dalamnya. Faktanya, kita harus meneliti lebih jauh untuk
melihat semua hal ini.
(3)Penggunaan arsip elektronik dan internet saat ini sedang meningkat
dan berkembang sehingga banyak memiliki banyak kelebihan, walaupun begitu
terdapat juga banyak kelemahannya sehingga banyak menimbulkan masalah yang tak
terselesaikan, seperti ketergantungan terhadap mesin, peralatan dan listrik,
menyimpan informasi dalam jumlah besar sehingga berisiko terhadap keamanan
informasi, isi informasi akan dengan mudah diubah, alat penyimpan informasi yang tidak stabil, dan lain-lain. Alat penyimpan
dan perawatan arsip tradisional masih memiliki banyak kelebihan dan paling
dikenal, aman dan nyaman, sehingga masih banyak digunakan.
(4) tentu saja sebagai seorang arsiparis kita harus menguasai aplikasi
teknologi terbaru. Ini adalah wujud tanggung jawab kita untuk memahami dan
menghadapi perubahan eksternal yang kita temui dalam melaksanakan tugas kita.
Oleh karena itu, “belajar terus-menerus sangat penting untuk dilakukan.
II.
Merekonstruksi peran arsiparis yang
berlipat-ganda
Di era perubahan ini, terdapat banyak
persyaratan dan tantangan baru yang dihadapi oleh para arsiparis; untuk dapat
berperan lebih besar lagi, kita sebagau arsiparis hendaknya membuat penyesuaian
yang tepat, mendukung pola piker baru, memiliki pemahaman baru, mengembangkan
kapasitas baru serta membentuk citra baru.
(1)
Peran arsiparis yang berlipat ganda
- Arsiparis dan anggota masyarakat
- Arsiparis sebagai penjaga sejarah dan pelindung masa depan;
- Arsiparis sebagai hakim dan promotor nilai-nilai arsip;
- Arsiparis harus mengetahui metode tradisional dan teknologi baru sekaligus;
- Arsiparis berperan sebagai manajer sumber-sumber sejarah dan informasi pada media baru;
- Arsiparis sebagai praktisi dan penasehat profesional untuk posisi tertentu;
- Arsipairs sebagai pahlawan di belakang layar sekaligus ahli hubungan masyarakat.
(II) Peran
Arsiparis berdasarkan status sosial
Peran arsiparis dalam status sosial, nilai sosial dan
pengakuan sosial bukanlah hal yang diproklamirkan sendiri oleh sang arsiparis
tetapi ditentukan oleh hasil kerja, klien, dan peran kita sebagai arsiparis.
Seperti halnya anggota sosial lain, kita berkontribusi pada
masyarakat; perbedaannya adalah kita menjawab masa lalu dan masa depan.
Sehingga, kita harus berperan sebagai penanggung jawab sosial. Dalam masyarakat
normal, tentunya kita menerima apresiasi, pengakuan dan penghargaan sosial.
Status sosial hanya akan kita dapatkan jika kita berusaha
dan berperan lebih besar.
(III)
Nilai Orientasi, bentuk dan capaian yang diraih atas
kontribusi yang sampaikan
III. Kebutuhan baru
dalam kompetensi profesional arsiparis
(1)
Kami mengusulkan kerangka kerja dasar kompetensi untuk
arsiparis
1.
Arsiparis harus berusaha keras untuk
mengenali “enam poin utama” berikut ini:
(1) Sejarah lembaga, kepemimpinan, tokoh-tokoh kunci, dan kejadian
penting;
(2)
Struktur dan tubuh organisasi;
(3)
Fungsi utama lembaga;
(4)
Jenis, jumlah dan lokasi penyimpanan
khasanah arsip;
(5)
Jenis, jumlah dan lokasi penyimpanan
khasanah arsip;
(6)
Kondisi serah terima arsip dan
permintaan akses arsip; hukum, peraturan, aturan dan standar yang berhubungan
dengan manajemen arsip dinamis dan statis;
(7)
Ahli membaca dan menulis;
(8)
Mendukung dan mengaplikasikan
teknologi dan materi baru
(9)
Komunikasi sosial dan publisitas
yang luas
(10)
Layanan konsultasi dan penasehat
(II)
tentu saja, tiap-tiap departemen kearsipan memiliki jenis yang berbeda, yang semuanya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis
berikut ini, masing-masing membutuhkan keahlian dan kualitas arsiparis yang
berbeda-beda.
1.
Unit penyimpanan arsip statis
2.
Records Center (unit pengelola arsip
dinamis)
3.
Biro Pengelola Arsip Statis (Divisi,
Seksi)
(III) dalam departemen pengelolaan
arsip statis, dibutuhkan keahlian dan kualitas pemimpin dan staf yang berbeda-beda.
- Pemimpin
- Staf
(IV)
Berusaha sekuat tenaga untuk mencapai perubahan
- Dari “terbelakang” menjadi “terdepan”;
- Dari pasif menjadi aktif;
- Dari “arsip mati” menjadi “informasi hidup”;
- Dari “anak kunci” menjadi “kunci utama”;
- Dari depo arsip menjadi sumber informasi intelektual;
- Dari padat karya yang intensif menjadi ilmu pengetahuan teknologi yang intensif.
IV.
Pendekatan dan ukuran untuk peningkatan dan penguatan
(I) Transformasi
dan penyesuaian pendidikan untuk studi kearsipan
Sejauh ini sekitar 30 institusi pendidikan tinggi di
Tiongkok telah mendirikan jurusan kearsipan atau program strata satu, dan
bahkan beberapa di antaranya telah mendirikan program master dan doctor untuk
studi ilmu kearsipan, dengan pulihan siswa yang mendaftar setiap tahunnya. Bila
dilihat dari sumber daya fakultas dari universitas yang berbeda-beda, dan
pemahaman yang berbeda tentang kebutuhan sosial dan trend perkembangan ilmu
kearsipan,model pengajaran dasar dan orientasi kurikulum dapat dibedakan ke
dalam tiga jenis berikut ini:
(1)
Fokus pada studi kesejarahan;
(2)
Fokus pada manajemen;
(3)
Fokus pada informasi.
Semua rancangan kurikulum tersebut masih dalam tahap
penelaahan. Tujuannya adalah untuk menciptakan talenta yang memiliki
kualifikasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan sosial dan mengantisipasi
perkembangan yang terjadi di masa depan, contoh, disiplin ilmu talenta
kearsipan yang memiliki pengetahuan dasar yang luas dan solid, serta banyak
pilihan ilmu.
(II) Magang Arsiparis
Agar dapat mengantisipasi perubahan dan situasi baru
Di seluruh Tiongkok terdapat sejumlah besar organisasi dan
lembaga, dan oleh karena itu, kebutuhan
pengelola arsip dinamis dan staf sekretariat di mulai dari tingkatan terbawah
sangat tinggi. Hampir semua unit kerja membutuhkan paling tidak satu orang
personel, yang dalam hal ini tidak dapat dipenuhi oleh universitas dan lembaga pendidikan tinggi.
Sementara itu, kantor-kantor pengelola arsip dinamis/departemen kearsipan belum
memiliki sumber daya yang kompeten. Para pengelola arsip dinamis/arsiparis
hanya akan diberikan pelatihan setelah mereka melaksanakan tugas kearsipan.
Sehingga, beban kerja pelaksanaan magang agak berat. Untuk mengatasi masalah
ini, State Archives Administration of China mendirikan Pusat Pelatihan Bagi
Arsiparis di Beijing dan lembaga pelatihan regional pada level provinsi di seluruh Tiongkok.
Sebagai contoh, State Archives Administration telah mengeluarkan
sebelas kualifikasi program pelatihan secara konsekutif bagi para pengelola
arsip dinamis/arsiparis di lembaga-lembaga negara Tiongkok yang berada di
Beijing, meliputi manajemen arsip dinamis dasar, pengetahuan kearsipan dan
kesekretariatan dan kursus-kursus penting untuk pesonel yang berhubungan dengan
kearsipan. Kursus-kursus tersebut meliputi:
(1)
Manajemen arsip dinamis;
(2)
Manajemen arsip statis;
(3)
Manajemen arsip berbasis
ilmu-teknologi;
(4)
Manajemen arsip statis spesifik;
(5)
Kompilasi arsip statis;
(6)
Preservasi arsip statis;
(7)
Manajemen arsip dinamis digital;
(8)
Eksploitasi perkembangan informasi
kearsipan;
(9)
Penilaian arsip;
(10)
Hukum dan peraturan yang
berhubungan dengan kearsipan;
(11)
Kode etik.
(III) Pendidikan kearsipan tingkat lanjut dengan
tujuan untuk memperkuat keahlian komprehensif
Pendidikan kearsipan tingkat lanjut dirancang untuk
meningkatkan pengetahuan pengelola arsip dinamis/arsiparis berdasarkan
perubahan eksternal dan tuntutan pekerjaan. Pelatihan ini bersifat fleksibel
dan setiap sesi pelatihan terdiri dari pengajaran, seminar dan konsultasi
dengan berfokus pada pengetahuan kearsipan yang paling mutakhir. Berikut ini
adalah topik-topik yang diajarkan dalam pelatihan ini:
(1)
Pengembangan sistem kearsipan yang
berhubungan dengan aspek hukum;
(2)
Strategi akuisisi;
(3)
Pengembangan dan penggunaan informasi
kearsipan;
(4)
Pengembangan dan penggunaan
informasi teknologi;
(5)
Publikasi kearsipan dan pameran;
(6)
Tindakan pengamanan arsip statis;
(7)
Isu-isu penting mengenai
perkembangan kearsipan;
(8)
Trend mutakhir di komunitas
kearsipan internasional.
(IV)
Publikasi sosial secara luas dan efektif mengenai arsip
statis
- Juru bicara pers dan mekanismenya;
- Tampilan permanen untuk dokumen kearsipan;
- Tema kearsipan untuk pameran untuk memperkenalkan kejadian yang menjadi peringatan sosial;
- Edit publikasi dalam kompilasi arsip;
- Memproduksi film documenter berdasarkan arsip;
- Merancang pendidikan yang berbasis pada siswa di bidang kearsipan;
- Minggu kearsipan atau hari kearsipan;
- Pengumpulan bahan sejarah yang berasal dari public.
(V) Kontribusi profesional
kearsipan di Institusi pemerintah, perusahaan dan masyarakat
Fang Ming, adalah seorang arsiparis dan Deputi Direktur
Pusat Pendidikan State Archives Administration of China (SAAC), wakil direktur
Komite Arsip Bisnis Asosiasi Arsiparis Masyarakat Tiongkok.
Ia adalah lulusan Departemen Kearsipan Universitas Renmin
(1982), ia kemudian meraih gelar master dalam ilmu administrative dan teknik
dari Graduate School of Chinese of Social Science. Ia pernah menjabat sebagai
deputi kepala disi promosi SAAC dan menjabat sebagai kepala organisasi pameran
selama Kongres ICA pada tahun 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar