Terjemahan Makalah Presentasi dalam Pertemuan International Council on Archives (ICA)
translated by Rini Rusyeni
Professor
Władysław Stępniak
Direktur
Jenderal Arsip Negara Polandia
Identitas
Negara: Apakah Arsip dan Arsiparis dapat membantu mendukung dan menyelamatkan
Identitas Lokal, Regional dan Nasional Negara?
Di negara-negara Eropa kita tidak akan
menemukan model kegiatan kearsipan yang bersifat universal. Berdasarkan laporan
penelitian tahun 2005 yang diadakan oleh sekelompok ahli yang ditugasi oleh Komisi
Eropa untuk melakukan studi tentang kegiatan kearsipan di Uni Eropa,
menyimpulkan bahwa sangat sulit untuk memperkenalkan aturan umum penyelenggaraan
kearsipan di Uni Eropa. Saat ini, komunitas internasional Uni Eropa, yang
beranggotakan sebanyak 27 negara-negara yang berbeda, telah membuat dan
menganut prinsip dan peraturan umum bersama yang mengatur tentang kegiatan dan
praktik di berbagai bidang, seperti sosial, politik, atau ekonomi, sedangkan
untuk bidang kearsipan, sejauh ini sangat terbatas. Salah satunya adalah pengaturan
tentang kerja sama internasional yang dilakukan oleh lembaga arsip di Uni Eropa,
terutama di bidang penyelenggaraan program penelitian yang dianggap paling
penting. Dalam kerja sama, terdapat beberapa prinsip yang harus diikuti yaitu:
memberikan akses warisan dokumen bagi warga negara sekaligus melestarikan arsip-arsip
Eropa yang berbeda-beda; serta mengutamakan kerja sama dengan tujuan menghadapi
tantangan yang muncul sebagai akibat dari revolusi di bidang teknologi informasi.
Pemberlakuan prinsip-prinsip
di atas mendorong permintaan untuk penyusunan dasar pemahaman kerja sama internasional
agar dapat mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan dalam bidang
sejarah, nilai-nilai tradisi dan sistem yang mempengaruhi tingkah laku dan
tabiat keseluruhan komunitas pada skala nasional, regional, dan lokal serta
individu. Untuk dapat mewujudkannya secara utuh kita harus mengetahui bagaimana
warisan dokumen tersebut dibangun oleh nenek moyang kita dan mengembangkannya
lebih jauh dengan tujuan untuk memahami diri kita sendiri dengan lebih baik dan
memahami penyebab perbedaan perilaku di antara anggota masyarakat tertentu
dengan anggota komunitas lain yang tinggal di daerah terpencil walaupun
lokasinya berdekatan.
Sebagai wakil dari Arsip Negara Polandia, yaitu
sebuah lembaga kearsipan yang bertanggungjawab di bidang kearsipan di seluruh Polandia,
saya akan memaparkan isu-isu tersebut di atas melalui analisis. Hanya dengan
memaparkan isu-isu ini maka kita akan dapat menyimpulkan apakah arsip yang
dimiliki oleh sebuah negara dapat berperan membangun perilaku baik warga
negara, dan mengembangkan serta
melestarikan identitas nasional, regional dan lokal. Dengan berfokus pada pengumpulan
fond arsip yang di dalamnya meliputi penyimpanan, deskripsi, dan akses kepada
publik, kemudian fokus pada analisis dasar hukum dan aktifitas kearsipan yang
dilakukan oleh negara-negara tertentu yang mewakili seluruh benua, maka kita
akan dapat menunjukkan kepada dunia bahwa masalah-masalah sebagaimana
dipaparkan di atas memiliki peran penting dalam kegiatan kearsipan. Dengan
alasan seperti inilah kemudian penelitian di bidang ini harus dilaksanakan
dengan meliputi beberapa bidang terutama, peranan
arsiparis sebagai penghubungan antara masa lalu dan masa sekarang. Generasi kita saat ini tentu akan
sulit mengakses sumber-sumber arsip tanpa usaha dan kerja keras para arsiparis.
Bahkan yang lebih buruk lagi, sumber-sumber arsip ini tidak akan dapat bertahan
lama tanpa adanya arsiparis!
Peranan arsiparis yang
seperti ini menjadi sangat penting sekarang ini karena dengan adanya perubahan
sosial dan politik serta kemajuan teknologi yang luar biasa, kita dituntut
untuk menciptakan informasi, mengumpulkan dan membuka akses informasi tersebut
kepada publik. Namun, sebelum kita membahas lebih jauh isu ini yang kemudian
dikenal sebagai “komputerisasi” dan “informatisasi”, hendaknya kita harus merenungkan saat ketika munculnya isu yang
berhubungan dengan peningkatan mobilitas masyarakat di dunia pada beberapa abad
lalu, yaitu sekitar abad ke 17 dan 18. Hasil penelitian menemukan bahwa
pada masa itu terjadi hubungan yang kompleks antara konsep identitas “nasional,
“regional” dan “lokal”. Contoh paling nyata terjadi di Amerika Serikat, yaitu
sebuah negara yang terdiri dari banyak kelompok etnik yang kemudian bersatu
membentuk sebuah negara yaitu Amerika. Masyarakat di sana sangat tertarik untuk
mencari asal usul mereka melalui koleksi-koleksi arsip yang ada di seluruh
dunia.
Penelitian serupa lain
juga telah dilaksanakan oleh sekelompok lembaga arsip di Eropa yang bekerja
sama dengan tujuan untuk mempromosikan pengetahuan tentang masa lalu para
keturunan imigran. Proyek penelitian mereka di selenggarakan pada tahun
2004-2005 dengan judul Emile – Leaving Europe for America – Early Emigrants’
Letter Stories as part of the EU Culture 2000 programme (Studi Pendidikan:
Meninggalkan Eropa menuju Amerika, Surat Pendek yang Bercerita tentang Para
Imigran terdahulu sebagai bagian dari Program Kebudayaan Uni Eropa Tahun 2000).
Tujuan
utama proyek ini adalah mengajak masyarakat luas untuk mempelajari warisan
budaya Eropa, seperti surat-surat, foto, lagu dan peninggalan para imigran pada
tahun 1840-1920. Arsip-arsip pada masa ini menjelaskan alasan para imigran memutuskan
bermigrasi dan perubahan besar yang terjadi dalam sejarah Eropa dan Amerika.
Arsip ini juga membantu kita memahami mekanisme migrasi.
Tujuan Proyek
Penelitian Emile
– Leaving Europe for America – Early Emigrants’ Letter Stories as part of the
EU Culture 2000 (Studi
Pendidikan: Meninggalkan Eropa menuju Amerika, Surat Pendek yang Bercerita
tentang Para Imigran terdahulu sebagai bagian dari Program Kebudayaan Uni Eropa
Tahun 2000):
·
Mempromosikan
dialog budaya dan pengetahuan tentang proses emigrasi bangsa Eropa ke Amerika
Serikat,
·
Menyusun
sumber-sumber sejarah unik yang ada untuk masyarakat dengan latar belakang dan
umur yang berbeda-beda melalui pameran keliling dan website,
·
Mempromosikan
pelestarian warisan budaya dengan cara mendigitalisasikan sumber-sumber
sejarah,
·
Meningkatkan
kesadaran tentang warisan budaya yang mungkin saja saat ini telah terlupakan,
·
Mempromosikan
pengetahuan pada Abad ke-17-18 dan memudahkan masyarakat luas untuk
mengaksesnya; contoh-contoh arsip yang terdapat di limanegara yang berbeda ini
dapat memberikan kita informasi tentang kesamaan dan perbedaan yang terjadi di
antara komunitas imigran Eropa,
·
Mendorong
generasi muda dan peneliti untuk ambil bagian dalam proyek ini,
·
Meletakkan
landasan untuk penelitian di masa yang akan datang melalui digitalisasi arsip dan
menggambarkan dengan jelas hasil proyek penelitian ini,
·
Meneladani
pengalaman para Imigran Eropa sebagai sebuah kompinen penting dalam membentuk
identitas bangsa Eropa,
·
Mendukung
kerja sama yang dibangun di antara museum, lembaga arsip, perpustakaan,
organisasi LSM dan lembaga kebudayaan Eropa.
Sebagai
bagian dari proyek ini, pelaksanaan pameran keliling dan pembangunan website
juga dilakukan. Kegiatan ini menampilkan isi proyek dalam bahasa nasional dan
bahasa Inggris.
Pameran dan website
diselenggarakan berdasarkan tema yang sama, seperti sejarah imigrasi, sejarah
surat-menyurat di negara masing-masing, penyebab timbulnya migrasi,
penjelajahan menyeberangi samudra atlantik, kolonisasi di Amerika, Pekerjaan di
Amerika, Keluarga (kaum perempuan dan anak-anak), cerita-cerita kehidupan
nyata. Katalog untuk pengunjung disediakan pada setiap penyelenggaraan pameran.
Surat-Surat
Para Imigran di Polandia:
Sumber
arsip yang paling utama untuk sejarah masa lalu orang-orang Polandia yang
dijadikan sumber untuk proyek ini adalah kolesi surat-surat imigran yang
disimpan di Arsip Negara di Warsaw. Koleksi arsip (fond arsip) yang diketahui
sebagai surat-surat imigran berisi sebanyak 355 surat-surat pribadi, lebih dari
200 surat di antaranya dikirim dari Amerika Serikat (sisanya dikirim dari
Brazil). Surat-surat tersebut ditulis pada tahun 1890-1891. Selain berisi
tentang korespondensi pribadi, surat-surat ini juga berisi tentang korespondesi
dengan agen-agen perjalanan.
Surat-surat
yang ditulis oleh warga polandia ini unik karena surat-surat tersebut tidak
pernah dialamatkan langsung ke tempat yang dituju dan ditahan oleh lembaga
sensor Rusia. Surat-surat ini merekam jejak-jejak aktifitas sensor, seperti
terdapat tanda garis bawah dengan menggunakan pensil. Sensor dilakukan terutama
pada paragraf yang terdiri dari isu-isu sebagai berikut: membawa keluarga ke
Amerika Serikat, kemungkinan mengirimkan tiket kapal laut, bujukan untuk
beremigrasi, gambaran rute ilegal yang ditempuh untuk melewati batas Russia dan
Prussia, dan gambaran kehidupan sehari-hari di negara baru. Surat-surat
tersebut ditahan oleh pemerintah Russia termasuk juga barang-barang yang
terlampir bersamaan dengan surat-surat tersebut seperti, passpor Russia, Kartu
Pas Naik (Boarding Pass), tiket kereta api menuju Amerika Serikat, Iklan
perusahaan pelayaran. Sumber-sumber arsip ini dibuat oleh sekelompok masyarakat
yang hampir tidak pernah membuat arsip-arsip tertulis, namun mereka dipaksa
untuk melakukannya karena didesak kebutuhan untuk berkomunikasi dengan keluarga
mereka di negara asal. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan bangsa Polandia
dalam melakukan korespondensi berisi banyak kesalahan leksikal dan gramatikal.
Kiprah
Kaum Muda Dalam Pendidikan Sejarah (EMILE)
Aktivitas pendidikan juga berperan penting bagi
terlaksananya proyek ini. Mitra
kerja kami di Italia melaksanakan kegiatan di sekolah-sekolah dengan tema
Pengetahuan Kita tentang Masa Lalu Dapat Membantu Kita Untuk Memahami Masa
Sekarang Agar Dapat Membangun Masa Depan yang lebih Baik. Gagasan utama
kegiatan ini adalah untuk mendorong para siswa mempelajari lebih mendalam
tentang sejarah imigrasi dari Trentino dan untuk membantu mereka untuk lebih
memahami cerita kehidupan individu para imigran. Para siswa dimotivasi untuk
menceritakan pendapat, pandangan mereka (mengenai imigran sebelum mengikuti
kegiatan ini), dan membandingkannya dengan pengetahuan baru yang telah mereka
dapatkan dalam acara ini. sementara itu, mitra kerja kami di negara lain
melaksanakan kelas-kelas kearsipan dan kompetisi menulis bagi para siswa.
Kegiatan
promosi proyek ini memiliki peran vital dalam menyebarluaskan informasi yang
diperoleh. Program ini diliput secara luas oleh pers dan media lain, sehingga
pada akhirnya mengundang minat para peneliti untuk melakukan program lain
sebagai lanjutan proyek EMILE.
Pada
tahun 2011, Arsip Negara di Warsaw diundang oleh Pusat Penelitian Sejarah
Imigrasi Universitas Minnesota untuk ikut serta dalam proyek penelitian tentang
surat-menyurat di antara para imigran di Amerika Serikat dan keluarga mereka
yang berada di negara kampung halaman. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
memberikan akses seluas-luasnya mengenai korespondensi para imigran melalui
digitalisasi dan memnempatkannya secara daring (online).
Penelitian
ini berfokus pada surat-surat imigran yang ditulis dari negara Eropa pada tahun
1850-1970 dan meliputi koleksi milik Pusat Penelitian Sejarah Imigrasi. Sebagai
bagian dari program penelitian, sebuah website juga dikembangkan sebagai wadah
hasil digitalisasi surat-surat bersama-sama dengan transliterasi dan
terjemahannya ke dalam bahasa Inggris. Terlampir bersama surat-surat tersebut
adalah informasi tentang pengarangnya dan juga foto-foto.
Kaum
terpelajar, arsiparis, pustakawan dan kurator museum dari Austria, Korasia,
Slovenia, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, dan Hungaria, yang memiliki
spesialisasi di bidang imigrasi dari negara Eropa menuju Amerika Utara, juga
dilibatkan dalam proyek ini. Tujuannya adalah untuk menempatkan semua
surat-surat yang tersimpan di Arsip Negara di Warsaw di internet, termasuk juga
surat-surat dari Amerika Serikat dan Brazil, sehingga semua arsip tersebut
dapat diakses oleh masyarakat secara luas.
Walaupun
proyek ini berhasil, namun proyek penelitian tentang proses imigrasi dari Eropa
dan Amerika ini menggambarkan masalah yang lebih besar lagi, yaitu mengenai
akses ke sumber arsip yang terdiri dari milyaran orang yang ingin mencari lebih
banyak tentang asal usul mereka. Mereka harus
mencari ke lembaga arsip yang berada di negara-negara dimana mereka tidak lagi
menjadi warga resmi negara tersebut. Kondisi ini terjadi pada negara-negara Eropa Tengah dan Selatan, yang mana
pada daerah tersebut terjadi perpindahan besar-besaran sebagai akibat dari
penyelesaian konflik antara Turki dan Yunani (berdasarkan protokol yang
ditandatangani pada tanggal 30 Januari 1923 sebagai bagian tak terpisahkan dari
Perjanjian Lausanne yang ditandatangani pada tanggal 24 di tahun yang sama).
dalam protocol ini diberlakukan relokasi bagi populasi bangsa Yunani dari
wilayah Asia Kecil, walaupun masyarkat Yunani di daerah ini telah menempati
wilayah tersebut selama lebih dari 5 ribu tahun!! Penyelesaian konflik yang
sperti ini seringkali digunakan untuk menyelesaikan pertikaian hubungan di
antara negara-negara Balkan (contoh, kasus di Thracia Timur dan relokasi warga
Bulgaria dari daerah tersebut), dan kemudian kasus ini dijadikan percontohan
yang diikuti oleh para pemimpin lain dan menjadi dasar pengaturan internasional
baru di Eropa Tengah setelah Perang Dunia II.
Sampai
sekarang, cara ini dianggap sebagai solusi unik Balkan dalam mengatur hubungan
internasional. Metode ini juga digunakan di Eropa Tengah. Mengikuti keputusan
yang dikeluarkan oleh Sekutu, milyaran warga Jerman direlokasi dari daerah yang
sekarang dikenal sebagai Polandia Utara dan Barat dan tempat dimana populasi
masyarakat keturunan Polandia tiba. Sementara itu populasi setelahnya mendiami
daerah-daerah sebelum perang Polandia yang kemudian mereka memutuskan untuk
bersatu dengan Uni Soviet. Perpindahan ini menunjukkan tahapan proses perubahan
wilayah di Eropa Tengah. Perubahan ini tergambar jelas pada peta berikut ini,
yaitu peta yang menggambarkan bagaimana wilayah Polandia berubah selama beberapa
abad:
Peta
Wilayah
Ilustrasi
yang saya gunakan dalam presentasi ini berasal dari publikasi yang dibuat oleh
Kantor Pusat Arsip Negara untuk program yang dikelola oleh Dewan Eropa dengan
judul Rekonstitusi Masa Lalu Polandia.
Program ini diluncurkan pada tahun 1998 dengan tujuan untuk mencatat arsip-arsip
rekaman dari koleksi negara-negara di Eropa yang dapat digunakan sebagai
pengganti dokumen warisan yang menggambarkan bahwa Polandia telah mengalami
kekalahan yang menyesakkan pada Perang Dunia ke-2. Secara spresifik, tujuan
proyek ini, sejalan dengan tujuan makalah saya ini, yaitu untuk menekankan
kebutuhan mempromosikan kerja sama di antara lembaga kearsipan di negara-negara
Eropa sehingga para warga negaranya dapat mengetahui jejak leluhur mereka dan
ini hanya terwujud ketika mereka mengakses sumber-sumber yang diciptakan dan
membawa sumber-sumber tersebut ke luar ke negara tempat mereka sekarang berada.
Tujuan
utama program ini adalah untuk memberikan informasi dari sumbernya tentang
sejarah orang-orang Polandia yang telah hilang selama periode antara pembagian
wilayah dan tahun 1918, yaitu ketika Polandia memperoleh kemerdekaan, dan tepat
saat meletusnya Perang Dunia II (1772-1918/1945) Program ini tak hanya berfokus
pada kegiatan mempelajari masyarakat pada masa itu tetapi juga mempelajari
organisasi sosial dan arsip-arsip keluarga, yang semuanya itu merupakan arsip
berharga, sebagai bagian dari sejarah masyarakat Polandia dan sangat berarti
untuk membentuk identitas nasional. Sebagaimana telah diperkirakan sebelumnya,
cakupan program ini, baik dari segi kronologi maupun topik yang dibahas, dapat
mengisi kekosongan Sejarah Polandia dan memfasilitasi kemungkinan untuk
menggali dokumen-dokumen penting dari perspektif pelayanan kesejahteraan
(contoh. Isu relokasi dan kerja paksa selama Perang Dunia II) atau berperan
penting dalam proses merangkaikan kemabli sejarah masyarakat Polandia yang
menempati wilayah-wilayah Polandia yang saat ini tidak lagi termasuk ke dalam
wilayah negara Polandia. Tujuan akhir program ini adalah untuk mengembangkan
“arsip fond virtual”, yang bebas biaya dan dapat diakses sepenuhnya di internet.
Hasil
dari aktifitas ini adalah, pada tahun 1998-2012 telah ditemukan sumber-sumber
tentang sejarah Polandia dan masyarakat Polandia pada 60 arsip di 12 negara
yang berbeda yang berada di Eropa dan Asia, seperti, Austria, Belarusia,
Republik Ceko, Georgia, Kazhaktan, Lituania, Moldova, Jerman, Russia, Ukraina,
Italia, dan Vatikan.
Hasil
dari penelitian pendahuluan yang dilaksanakan oleh para Arsiparis dari Polandia
saat ini telah dikumpulkan dalam suatu kumpulan data (database) digital.
Baru-baru ini, telah dibuat database pusat yang berisi tentang informasi arsip-arsip
rekaman dari 52 fond arsip yang berbeda dan dikumpulkan dalam hampir 6 ribu
dokumen terpisah. Sebagian dari informasi tersebut berisi tentang arsip-arsip
sumber sejarah masyarakat Polandia yang saat ini sedang menunggu proses
verfikasi. Setelah verfikasi, arsip-arsip tersbeut akan disatukan ke dalam
database pusat.
Walaupun
terdapat hubungan antara lembaga arsip di Polandia dengan lembaga arsip di
negara-negara tetangga, namun hanya melalui program Rekonstruksi Memori
Polandia yang dapat menjembatani pelaksanaan kerja sama. Hasil dari program ini
adalah banyak warga negara Polandia yang memperoleh informasi dari
sumber-sumber arsip mengenai asal usul masa lalu mereka. Penemuan kembali asal
usul mereka tersebut difasilitasi dengan penggunaan teknologi kontemporer,
seperti digitalisasi. Berkat program ini, lembaga arsip Polandia telah
mencanangkan program lain dengan judul Penyelamatan
Memori Polandia, yang bertujuan
untuk memberikan akses online tentang data kelahiran, kematian dan pernikahan,
serta daftar arsip administrasi periode abad ke-18 dan 20 di wilayah Polandia
bagian timur, yang saat ini berada di wilayah kekuasaan Republik ukraina.
Digitalisasi raturan arsip kelahiran, kematian dan pernikahan dapat memberikan akses
yang cepat dan mudah sehingga masyarakat akan tertarik untuk melihat sejarah
asal usul keluarga mereka. Proyek ini akan melibatkan milyaran arsip secara
keseluruhan, meliputi arsip identitas yang merupakan fenomena kompleks yang
terjadi di negara ini.
Fenomena
kompleks terjadi karena masyarakat akan menemukan kesulitan untuk menetapkan
identifkasi mereka ditingkat regional dan lokal, sementara pada tingkat
nasional, tidak akan ada masalah yang berarti. Hal ini dikarenakan ketika
seseorang mulai menyelidiki asal usul mereka, seringkali secara tak sadar
mereka menghubungkannya dengan daerah atau tempat tinggal yang saat ini mereka
tempati. Padahal faktanya adalah nenek moyangnya pada beberapa abad lalu
tinggal di daerah yang sangat jauh dari tempat tinggal yang sekarang ini mereka
tempati.
Saya
menyadari fakta bahwa masih banyak program Penyelamatan Memory Polandia serupa
yang harus dilaksanakan di Eropa Pusat dan Selatan. Sedangkan untuk urusan
warga Polandia dan German, inisiatif proyek serupa, dan juga yang berhubungan
dengan register kelahiran, kematian dan pernikahan, dan juga register arsip
administrasi, telah dilakukan sebelumnya. Sehingga, katalog register arsip
administrasi dan register kelahiran, kematian dan pernikahan yang dibuat untuk bagian
Barat dan Utara mengacu apa yang telah dilakukan di Polandia saat ini dan
begitu juga dengan koleksi arsip di Polandia dan Jerman. Dengan demikian, pada saat khasanah arsip ini
dapat diakses secara online maka rangkaian pendukungnya telah siap.
Semua
inisiatif yang dideskripsikan di atas dan yang telah dilaksanakan oleh lembaga
kearsipan di Eropa Tengah telah membuktikan bahwa isu-isu yang berhubungan
dengan penyelamatan dan pelestarian identitas pada skala lokal, regional, dan
national yang terjadi di dunia saat ini telah berjalan melewati batas negara. Hal
ini menunjukkan bahwa konsep identitas dalam satu hal berhubungan dengan rasa memiliki
terhadap daerah tertentu maupun negara tertentu. Lebih jauh lagi dapat
dikatakan bahwa tiap-tiap jenis identitas dapat menciptakan rasa memiliki.
Kelompok etnik minoritas yang menempati daerah terpisah di seluruh dunia dapat
memiliki persamaan rasa memiliki terhadap sebuah negara yang ditinggali oleh
kelompok etnik yang sama walaupun lokasi negara tersebut sangat jauh. Kemudian,
kelompok minoritas ini dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri sebagai
bagian dari tempat yang mereka tinggali. Berdasarkan perspektif ini, isu-isu
yang berhubungan dengan identitas lokal seharusnya dijadikan obyek kerja sama
yang dilakukan oleh lembaga kearsipan.
Semua
isu di atas merupakan tantangan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga kearsipan
saat ini. pada masa ini, lembaga arsip telah mencoba untuk menyelesaikan
masalah yang paling penting, atau sedang mengambil langkah-langkah penyelesaiannya,
yaitu dengan memberikan hak akses untuk khasanah arsip kepada para pihak yang berminat,
tanpa melihat kewarganegaraan yang mereka miliki. Contoh nyata yang sedang terjadi
di Eropa adalah kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Eropa dan rekomendasi yang
mereka keluarkan pada tahun 2000 mengenai akses arsip rekaman sejarah. Contoh
lain adalah kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Kearsipan Internasional
(International Council on Archives), dimana hasil kegiatan ini diakui oleh
kongres yang dilaksanakan di Brisbane. Namun, masalah tersebut harus
didiskusikan melalui dua sudut pandang yang berbeda yaitu: akses fisik (berbagai
hambatan dapat terjadi di sini, seperti jam kerja ruang baca atau batasan akses
harian ke unit-unit kearsipan, dan sebagainya) dan sistem deskripsi arsip
rekaman yang digunakan. Seringkali, sistem ini tidak dipahami dengan mudah oleh
setiap orang, khususnya bagi para pengguna asing. Banyak masalah yang dapat timbul ketika arsip
rekaman disimpan di internet, seperti teknologi yang digunakan harus terus
menerus ditingkatkan.
Jika
dengan asumsi bahwa masalah yang berhubungan dengan identitas nasional,
regional dan lokal terus terjadi dan meningkat, karena dipicu meningkatnya
level pendidikan yang diraih masyarakat dan akses budaya serta informasi yang
lebih baik, maka kita sebagai arsiparis harus berupaya mencari alat yang
efektif untuk memfasilitasi peningkatan kebutuhan sosial ini. Semua alat-alat
IT yang kita gunakan dan program yang kita jalankan harus berdasarkan pada
kebutuhan yang spesifik dari pengguna baik di dalam negeri maupun di luar
negeri, agar mereka dapat mengakses informasi yang terkandung dalam arsip. Kita
dapat melakukan digitalisasi arsip dan menyimpannya di internet untuk memenuhi
permintaan ini, dengan memanfaatkan kecanggihan sistem deskripsi sehingga dapat
digunakan oleh pengguna dari dalam maupun luar negeri (mesin terjemahan
otomatis dari bahasa asing dapat dipertimbangkan juga penggunaannya. Hal lai9n
yang paling penting juga adalah kebutuhan berbagi informasi tentang arsip-arsip
yang selama ini terpisah-pisah dalam khasana arsip yang berbeda yang disimpan
di lembaga arsip, perpustakaan, museum yang ada di dua negara atau lebih. Kita juga
harus menyadari peranan kita dalam kerja sama yang dilakukan dengan institusi
penelitan dan institusi yang berhubungan dengan koleksi masa lalu, yang mungkin
saaya mereka meminta dukungan kita untuk proyek yang sedang mereka jalankan. Salah
satu proyek yang menjanjikan saat ini adalah Proyek Virtual Shtetl yang
dilaksanakan oleh Museum Sejarah Yahudi Polandia, yang saat ini sedang berjalan
di Warsaw. Jika saja kita semua mengetahui bahwa jumlah persentase orang-orang
yahudi terbesar di seluruh dunia berasal dari Polandia (grafik populasi
menunjukkan 75%), maka kita akan dengan mudah memahami dan menyadari pentingnya
proyek penelitian ini, apalagi proyek ini menggunakan peralatan IT yang umum,
seperti alat penjelajahan internet yang menggunakan “www”. Proyek ini, apabila
kita hubungkan dengan isu yang telah dipaparkan di atas, maka akan memberikan
kontribusi terhadap proses penyelamatan dan pelestarian identitas pada tingkat
nasional, regional dan lokal.
Tak
dapat dipungkiri bahwa website kearsipan memiliki peran penting (dan akan terus
berperan lebih besar), karena website ini merupakan sumber yang digunakan oleh
para peneliti, ahli geneologi, berbagai pakar, dan individu yang ingin
(seringkali baru pertama kali) mencoba meneliti dan mengetahui data personal
atau identitas legal mereka. Dalam rangka mendukung isu penyelamatan dan
pelestarian identitas lokal, regional, dan nasional, maka Arsip Negara di
Polandia menggunakan laman (homepage)
Head Office of State Archives and
individual State Archives-Kantor Pusat Arsip Negara dan Arsip Negara
Individu untuk menampilkan hasil-hasil yang dicapai dari program yang mereka
laksanakan, salah satunya adalah tentang proyek yang menggambarkan sebuah desa
atau kota kecil yang pernah berperan besar dalam sejarah perjalanan negara ini.
Proyek ini dikenal dengan nama “Kota-kota
dan Desa di Polandia dalam Arsip”, program ini dilaksanakan pada tahun 2003,
dan hasilnya sangat memuaskan. Program ini berperan besar dalam proses
penyelamatan memori yang menceritakan tentang banyak tempat dan keluarga yang
pada saat itu baru tiba di negara ini dan ambil bagian dalam proses bersejarah.
Lebih jauh lagi, program ini menjadi sangat terkenal di berbagai kalangan!
Dengan
website dan akses yang mencapai masyarakat luas di Polandia, kegiatan
penelitian ini meliputi beberapa program lain yang juga dilaksanakan oleh Arsip
Pusat Sejarah Rekaman di Warsaw-Central
Archives of Historical Records in Warsaw (institusi ini sejajar dengan
arsip negara) dan bertujuan untuk menampilkan fakta yang terjadi dalam sejarah
Polandia. Pada akhirnya melalui penyelamatan identitas nasional bangsa
Polandia, sejarah dapat ditampilkan dengan berbagai cara seperti dengan menampilkan
kejadian yang biasanya akan membuat orang-orang Polandia menjadi bangga dan menampilkan
testimoni tentang kelemahan dan kesulitan yang dihadapi oleh negara.
Hasil
yang telah kami capai ketika melakukan penyelamatan dan pelestarian identitas
lokal, regional dan nasional telah menyadarkan saya bahwa proses menyelidiki
hal-hal yang telah terjadi di masa lalu pasti akan berhasil, bahkan jika proses
ini berhubungan dengan banyak pihak yang tertarik dengan data yang tersimpan
pada khasanah arsip dan akses dalam bentuk gambar atau duplikat arsip asli,
atau sebagai bahan studi topik yang spesifik. Jenis penelitian yang seperti ini
merupakan cara yang paling berhasil bila dibandingkan dengan cara lain dalam
menampilkan proses sejarah dan kejadian bersejarah seorang individu. Kegiatan
ini telah membuktikan bahwa arsip berkontribusi besar dalam proses penyelamatan
dan pelestarian identitas banyak orang karena arsip benar-benar menampilkan
fakta yang terjadi di dalam masyarakat, dan ini berarti bahwa akan semakin
banyak orang yang berkunjung lembaga kearsipan dan ruang bacanya. Sehingga
sekarang saatnya kita harus mengambil langkah tepat untuk membantu mereka agar
dapat mengakses khasanah arsip yang kita kelola di lembaga kearsipan. Contoh
nyata telah dilakukan oleh Arsip Nasional di London, dimana lembaga arsip ini
menawarkan pelatihan membaca arsip dan sesi pelatihan tenang bagaimana mencari
arsip dan bagaimana menggunakan arsip sesuai dengan peraturan dan hukum yang
berlaku. Kegiatan yang seperti inilah yang hendaknya diikuti oleh lembaga
kearsipan di seluruh dunia.
Saya
juga ingin menambahkan aktifitas hampir serupa telah dilaksanakan oleh Arsip Negara
Polandia, dimana lembaga arsip kami telah berinisiatif untuk memfasilitasi
penelitian yang diselenggarakan oleh para ahli geneologi dan hukum
perundang-undangan. Fasilitasi ini berupa pembuatan duplikasi digital arsip
gratis bagi individu perorangan.
Sebagai
penutup saya ingin menyimpulkan bahwa manajemen kerja dan keterlibatan
arsiparis merupakan faktor penting untuk dapat meraih hasil yang maksimal. Seiring
dengan meningkatnya akses arsip digital, maka akan menimbulkan berbagai
tantangan seperti bagaimana mendidik para pengguna arsip, yang pada gilirannya
harus kita bantu agar dapat memahami dan mengerti isi arsip yang terdiri dari
berbagai jenis meliputi file, arsip kartografik, atau, dan tugas seorang
arsiparis untuk menampilkan arsip-arsip tersebut kepada publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar